Aktivitas berladang merupakan warisan leluhur yang menjadi tradisi, diwariskan secara turun temurun, begitu juga bagi masyarakat Bima. Tradisi berladang mereka ditandai dengan kehidupan di atas gunung. Mereka menggarap ladang berpindah-pindah dari gunung yang satu, ke gunung lainnya. Langkah ini juga ditempuh sebagai sebuah upaya pemenuhan kebutuhan tambahan dalam rangka bertahan hidup, juga usaha menjauhkan diri dari kemiskinan. Selain itu, perpindahan dan penyebaran penduduk, sangat dipengaruhi oleh tradisi berladang rakyat yang berpindah-pindah.

ada yang unik dan menarik ketika musim tanam ini tiba, dimana pada saat ibu-ibu menanam akan diiringi oleh Musik Tradisional ala Suku Bima, yaitu Gambo. ini bertujuan sekedar untuk menghilangkan rasa lelah sekaligus sebagai hiburan untuk ibu-ibu pekerja keras tersebut.

Yuk Nonton Videonya dibawah:


Source Mbojoklopedia.com






Debat Terbuka Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Dompu yang dilaksanakan pada tanggal 9 November 2015 yang bertempat di Paruga Samakai Dompu - Nusa Tenggara Barat.
Tema :

  1.  Menyelesaikan Persoalan Daerah (Lingkungan Hidup, Keamanan dan Ketertiban, Penyakit Sosial dan Infrastruktur)
  2. Menyerasikan Pelaksanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Dompu dan Provinsi Dengan Nasional
  3. Memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bangsa

Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Dompu Tahun 2015 :

  1. Drs. H. BAMBANG M. YASIN - ARIFUDDIN, SH
  2. SYAFRUDDIN, S.A.P - RAFIUDDIN, SH
  3. H. MULYADIN, SH.,MH - KURNIAWAN AHMADI
  4. H. ABUBAKAR AHMAD, SH - KISMAN, SH




Video Debat Terbuka Putaran Pertama

Pemaran Visi Misi Calon Bupati dan Wakil Bupati Dompu 



Video Debat Terbuka Putaran Kedua



Source: Furkan Samada

Penyelenggara: Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dompu dan Bima TV 



Cek Video nya dibawah :)
Dalam Bahasa Lokal (Dompu) tradisi ini disebut HADARA,  Tradisi ini secara turun temurun diselenggarakan pada acara penyerahan mahar (wa'a co'i) oleh pihak mempelai pria kepada pihak mempelai perempuan, dimana tradisi dimainkan oleh beberapa orang laki-laki yang saling berhadapan  sembari menyairkan Shalawat Nabi Muhammad SAW dan diikuti oleh alunan musik Khas Rebana.


Berada dalam kesatuan gugus kepulauan sunda kecil, Nusa tenggara barat menampilkan corak kehidupan social dan politik yang berbeda. Wilayah yang ada di antara bali dan Nusa Tenggara Timur ini punya karakter social dan ekonomi yang unik.
Kehidupan social Nusa Tenggara Barat dicirikan oleh kuatnya pengaruh Islam. Khususnya organisasi keagamaan Nahdatul wathan (NW). 96,5 persen penduduk NTB beragama islam, NW menguasai 39 persen dari semua pesantren dan madrasah di NTB.

Masalah Daerah
Pemerintah di NTB setidaknya punya tiga masalah, yaitu Pertambangan, Tenaga kerja Indonesia, dan upaya memisahkan Sumbawa dari Propinsi NTB.
Potensi bahan tambang yang dikandung NTB antara lain  emas yang mencapai 5,39 juta ton, tembaga 4,84 juta ton, dan perak 321.400 ton (BPS Propinsi NTB 2013). Pada 2012, sector pertambangan menjadi penyumbang terbesar kedua setelah pertanian, dengan kontribusi 18,,63 persen.
Namun pengembangan usaha pertambangan di NTB juga kerap mendapat perlawanan, mulai dari pengambilalihan lahan hingga produksi, yang sering kali mengakibatkan kehidupan penduduk  di sekitar tambang terancam.
Rentetan kasus yang terkait dengan keberadaan PT Newmont Nusa Tenggara menjadi gambaran sensitive pengalaman tambang di NTB.
TKI juga menjadi problem di NTB yang tak kunjung usai. Selain kasus kematian dan penganiayaan yang dialami  TKI NTB, wilyah ini juga sering dikaitkan dengan banyak TKI illegal.
Kendati sering menimbulkan masalah, TKI juga menjadi salah satu solusi mengatasi pengangguran dan meningkatkan taraf kehidupan masyarakat di NTB. Pada tahun 2012, ada 37.020 TKI dari Propinsi itu. Total uang yang dikirim TKI ke kampong halaman, menurut catatan Bank Indonesia dan PT Pos Indonesia, mencapai Rp. 1,1 Triliun.
Pengangguran terbuka di NTB pada 2012 mencapai 5,26 persen lebih tinggi dari Bali yang 0,04 dan NTT 2,89 persen.

Segregasi politik di NTB belakangan ini juga makin tajam, sejumlah elit di pulai Sumbawa mengusulkan memisahkan diri dari NTB dengan membentuk propinsi baru. Representasi politik berdasarkan kewilayahan dan penguasaan atas sumber daya ekonomi di duga menjadi penyebabnya. Sumbawa yang mencakup 75 persen dari seluruh luas NTB kerap terpinggirkan dalam kekuasaan. Walau penduduknya hanya 30 persen dari total penduduk NTB, Pulau Sumbawa menyimpan potensi ekonomi yang tinggi, berupa lahan tambang.
Jika pemekaran terjadi, ketergantungan NTB terhadap TKI dan Pariwisata akan makin tinggi. (Bambang Setiawan/Litbang Kompas) (Tulisan ini dimuat diharian Kompas Edisi, Senin, 10 Maret 2014)
Teeet …teet…teet, anak-anak berlari di pematang sawah sambil meniup terompet yang terbuat dari batang padi, anak-anak  petani desa itu  bergembira ria sambil bersahut sahutan membunyikan terompet kebanggaan mereka masing-masing, tidak peduli dengan terik panasnya matahari, tidak peduli derasnya hujan,  seakan  matahari dan hujan menjadi sahabat karib mereka, itulah rutinitas anak-anak petani, mereka menganggap itu bagian dari hiburan rakyat pada musim panen tiba, dengan segera anak-anak petani itu menyabut hari yang penuh riang itu.

Anak-Anak Petani itu begitu menikmati terompet  hasil karyanya, dengan rasa bangga mereka memamerkan suara yang dikeluarkan dari terompter padi yang sederhana itu, meskipun kadang dianggap bising oleh orang yang tidak seusia dengan mereka, mereka terus meniup tiada henti, teeet…teet..teet, suara-suara terompet seakan berbaur dengan alam  dan jiwa mereka, sembari bercengkrama ria.
Proses membuat terompet inipun tidak terlalu rumit dan tidak membutuhkan skil khusus  seperti pembuatan terompet modern yang dimainkan di kota-kota  Metropolitan, caranya pun sangat sederhana, Batang padi yang sudah menguning dipecah dengan hati-hati di dekat pangkalnya,  Pecahan batang itu akan membentuk semacam rongga udara yang menjadi sumber bunyi.  pita suara itu akan mengeluarkan bunyi yang melengking jika ditiup dengan keras.
Itu adalah sepenggal kisah anak-anak petani dengan terompetnya masing-masing, lain halnya dengan fenomena alam yang menghebohkan seantero jagad saat ini, baik  dunia nyata maupun dunia maya (Nitizen), bermula dari video yang di upload di youtube oleh Kimberly Wookey warga Negara canada, dalam video tersebut terdengar  Suara aneh yang datang dari langit secara misterius. Berupa dengungan keras, suara gemuruh dari angkasa seperti  mirip suara terompet dari langit.  Dikutip dari CNNIndonesia, Bunyi misterius itu terdengar dilangit  belahan dunia berbeda: Kanada, Ukraina, Amerika Serikat, Jerman, dan Belarus.  Kimberly Wookey kali pertama merekam suara 'Terompet' tersebut pada Juni 2013. Kemudian, ia kerap merekam fenomena tersebut, dan yang terakhir 7 Mei  2015 dengan video berjudul “Strange Sounds Happening Again in Terrace British Columbia”.  
Ilmuwan pun belum mempunyai jawaban yang pasti tentang fenomena yang terjadi ini, Badan Penerbangan Antariksa Nasional (NASA) percaya suara “Terompet”  berpotensi berasal dari  “Kebisingan latar belakang” Bumi.  “Jika manusia memiliki antena radio ( bukan telinga),kita akan mendengar simfoni luar biasa dari planet kita sendiri, “ juru bicara NASA menjelaskan seperti di kutip CNNIndonesia dari Tech Times. NASA mengatakan bahwa suara Terompet  tersebut bisa dibandingkan dengan musik latar yang biasanya  dapat didengar di klasik film fiksi ilmiah. Namun para pakar menekankan bahwa suara yang datang dari bumi bukan fiksi ilmiah. Emisi radio alami dari planet Bumi seperti ini sangat banyak dan lumrah terjadi, kata NASA.
Ada juga yang mengasumsi bahwa suara “Terompet” itu adalah suara “Terompet Sangkakala”, Dalam beberapa kepercayan seperti dikutip di Wikipedia, Agama Hindu misalnya percaya  bahwa Terompet Sangkakala merupakan simbol Kemakmuran dan Kemahsyuran. Ia ditiup saat upacara keagamaan atau berperang seperti yang kita saksikan di Film Mahabrata yang tayang di televise swasta Indonesia. Kepercayan Nasrani yaitu tentang Ketujuh Sangkakala yang ada didalam kitab Wahyu di Al-Kitab, Masing-masing dari ketujuh sangkakala adalah rangkaian peristiwa yang akan terjadi di akhir jaman. Begitu pun dalam ajaran Agama Islam, suara Terompet Sangkakala akan terjadi di akhir jaman, Namun apapun itu, kita meyakini ini sebagai salah satu tanda kekuasaan Allah. Dan terkadang Allah tunjukkan fenomena alam yang luar biasa dan diluar nalar manusia, agar kita semakin takut kepada-Nya. Itulah tujuan utama ketika kita menyimak fenomena alam. Bukan hanya jadi bahan wacana dan perbincangan baik dunia nyata maupun di dunia maya.  Wallahu a’lam





Buja kadanda, salah satu tarian laga asal Bima yang masih eksis. Source Foto: Fanspage Alan Malingi

Setelah kegiatan doho sara foto bersama depan Asi Bou (Istana baru) Kesultanan Bima
depan dari kanan, Ruma Parenta, Jeneli Woha Idris M. Djafar Ruma Kala, Naib Nazaruddin, Sultan Muhammad Salahuddin, Raja Bicara Abdul Hamid, Amakau Olla
baris kedua dari kanan, Ruma Uwi, Jeneli Rasanae, Jeneli Bolo. Source Foto: FB:Fahru Rizki



Seruling Sendu Kapal "Bonteku "
( Hari-Hari Terakhir Sultan Muhammad Salahuddin)

Hari Kamis tanggal 11 Mei 1951 Kapal “ Bonteku “ membentangkan layar dari pelabuhan Bima menuju Jakarta. Bunyi serulingnya mengusik ketenangan malam di teluk Bima yang indah, tenang dan damai. Isak tangis mengiringi sendunya bunyi seruling Bonteku yang membawa Sultan Muhammad Salahuddin dan keluarganya untuk berobat lanjut ke Jakarta. Perlahan tapi pasti Bonteku meninggalkan Asa Kota yang indah, seindah kenangan yang pernah tercipta bersama rakyat dan negeri yang dicintainya.
Seminggu kemudian, Sultan Muhammad Salahuddin tiba di Jakarta dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Cikini. Dua bulan lamanya Sultan yang dijuluki Ma Ka Kidi Agama ini dirawat. Karena menjelang Idul Fitri, Sultan diijinkan untuk keluar dari Rumah Sakit Cikini dan menginap di Hotel Des Indes. Tapi diluar dugaan, kesehatan Sultan kembali memburuk. Dan pada tanggal 11 Juli 1951 dengan wajah tenang dan dihiasi senyum Sultan Muhammad Salahuddin kembali kehadirat Allah SWT.

Kabar kematian Sultan Muhammad Salahuddin tersiar ke se antero Jakarta dan sampai ke Istana Negara. Presiden Soekarno langsung memerintahkan dua pejabat tinggi Negara dan tokoh Ummat KH. H. Agus Salim dan Moh. Natsir untuk menyampaikan rasa duka cita kepada keluarga dan menjemput Jenazah untuk disemayamkan di Gedung Proklamasi( Gedung Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta). Kenapa disemayamkan disana ? Karena Soekarno- Hatta sangat menghormati jasa-jasa Sultan Muhammad Salahuddin yang bersedia menurunkan Bendera Kerajaan Bima dan mengibarkan Merah Putih sebagai tanda bahwa Kesultanan Bima adalah salah satu kesultanan di Republik Indonesia yang menyatakan berdiri di belakang Republik Indonesia.
Foto: KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA

PULAU Sumbawa dikenal dengan populasi kuda liarnya. Bicara kuda liar, tak lengkap jika tak menyinggung susu kuda liar. Susu yang dianggap memiliki khasiat menjaga stamina dan kondisi tubuh itu sudah lama dipasarkan ke sejumlah kota. Permintaan yang tinggi pun membuat masyarakat memanfaatkannya seoptimal mungkin.
                                                                 
Istana Kerajaan Bima di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, akhir Mei 2013 lalu. Kota tersebut pada masa Kerajaan Bima abad XVI memegang peranan penting dalam perkembangan sejarah Nusantara.
                                                           Oleh: Gatot Widakdo


SEBAGIAN orang Bima percaya, Gajah Mada sebetulnya juga orang Bima. Bagi awam, ini keyakinan yang agak janggal. Apa mungkin kerajaan Jawa Majapahit mau mengangkat seorang ”asing” sebagai mahapatih alias panglima perangnya?
Rantok (antan) dan alu yang semula hanya alat penumbuk padi, ketan, dan lainnya berkembang menjadi seni pertunjukan. Ia lahir dari tradisi gotong royong warga yang membantu meringankan pekerjaan sebuah keluarga yang mengadakan pesta pernikahan ataupun khitanan. Budaya ini juga masih diperdendandangkan di daerah Bima dan Dompu dengan sebutan "KAREKU KANDEI" .

Kesenian Rantok (mirip kareko kandai di Dompu dan Bima) adalah antan yang dipukul dengan lesung secara ritmis sehingga menimbulkan bunyi seperti gamelan. Para pemain yang berjumlah 10 orang memukul bagian pinggir rantok, yang dua di antaranya bertugas sebagai dirigen atau pemugah.  


Source: Kompas.com

KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT

Nelayan bersiap lego jangkar di Pulau Satonda yang menghadap Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Jumat (24/6/2011). Pulau gunung api seluas 2.600 hektare ini dijadikan taman wisata laut yang memiliki danau air asin di tengah pulau. Diperkirakan danau terbentuk akibat letusan Gunung Tambora yang mengakibatkan tsunami hingga menerjang kaldera Gunung Satonda pada tahun 1815.

Source:Kompas.com
Bunga edelweis tumbuh subur di bibir Kaldera Tambora rute Doroncanga. Foto:KOMPAS/EDDY HASBY

Bisa dibilang, petualangan ke Dompu, NTB ini adalah petualangan terbaik saya sampai sejauh ini. Bukan saja karena banyak pemandangan indah sepanjang jalan menuju Dompu. Tapi juga kesabaran, waktu yang terus menipis hingga rasa letih yang menekan semangat hingga titik terendah.
Tanggal 28 april 2009, saya dan Nunu (camera person) terbang dari bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 8 a.m karena jarang ada penerbangan pagi ke Mataram, Lombok. Tiba di bandara Selaparang, Mataram pukul 10 a.m kami dijemput Mail, driver Mataram yang sudah saya kenal dari pertemuan sebelumnya saat saya, Oji (camera person) dan dia mengunjungi pulau Moyo di kota Sumbawa Besar beberapa waktu lalu.



Nunu dan mini bus berwarna pink


Source Foto: Detik.com

Dompu - Pulau Satonda di ujung barat Kabupaten Dompu memiliki keindahan yang tiada dua. Menurut legenda, pulau itu tidak boleh dihuni manusia sehingga kecantikannya terjaga. Namun sayang, legenda pun diterabas demi pembangunan.



Selain memiliki panorama alam yang indah, Dompu juga memiliki keunikan tersendiri dari alam sabana yang terbentang luas dan sejauh mata memandang, kita akan di sajikan oleh kerumunan kuda-kuda liar yang merumput di persawahan.


Source Foto: Shafa/detikTravel
Source Foto: Shafa/detikTravel



Tidak terasa kita akan menggelar pesta demokrasi  lagi.  pemilihan kepala daerah baik Gubernur maupun Bupati dan walikota akan di gelar serentak pada 2015 mendatang. Berdasarkan data terbaru  dari KPU ada 8 provinsi, 170 kabupaten dan 26 kota yang akan menggelar Pilkada sepanjang tahun 2015. Termasuk  Kabupaten Bima, Kabupaten Dompu dan Kabupaten Sumbawa Barat.
mungkin kita telah lupa kepada mereka yang telah memberikan kemerdekaan di tanah Bima dengan kegigihan dan semangat perjuangan mereka, seperti M. Nur Husein, Tayeb Abdullah, Saleh Bakri, A.D Talu, Abubakar Abbas, Putra Abdul Kahir, dan lain2. tapi tanah Bima tidak akan lupa sebagai saksi atas perjuangan mereka untuk mengangkat kehormatan bangsa Indonesia menjadi bangsa yg merdeka.





Lagu Sasambo merupakan Lagu yang yang terdiri dari 3 bahasa dan suku yang berbeda yaitu Suku Sasak (Lombok), Samawa (Sumbawa) dan Mbojo (Bima). Berikut lirik lagu SASAMBO.

Source Foro: smbwkeren.blogspot.com
Video: Jocky Mungil dari Sumbawa




Apa yang sebenarnya mendasari Prof. Widjajono Partowidagdo, pakar migas yang juga Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, melakukan pendakian yang berujung maut di Gunung Tambora di Pulau Sumbawa pada 20-21 April 2012 lalu, hanya beliau dan Tuhan



JAKARTA KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menyelenggarakan acara pariwisata bertajuk "Tambora Menyapa Dunia" di tahun 2015. Acara tersebut dalam rangka memperingati 200 tahun meletusnya Gunung Tambora.

"Event ini untuk memperingati 200 tahun lalu Tambora meletus. Tambora di Sumbawa, masuk Kabupaten Dompu dan Bima," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB Lalu Gita Ariadi saat jumpa pers jelang Grand Launching "Tambora Menyapa Dunia" di Jakarta, Minggu (16/6/2013) malam.

Sementara itu, Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi pada kesempatan yang sama menyebutkan bahwa pada Minggu (16/6/2013) telah berlangsung acara Parade Budaya Lombok Sumbawa yang memanfaatkan momen car free day Jakarta di kawasan Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Jalan Medan Merdeka Barat sampai Bunderan HI.

"Car free day ini bisa menjadi ajang untuk promosi NTB dan juga daerah-daerah lain bisa memanfaatkan momen ini," kata Zainul.

Pihaknya ingin mengangkat keingintahuan masyarakat Indonesia maupun dunia di balik sejarah meletusnya Gunung Tambora. Sehingga melalui acara "Tambora Menyapa Dunia" bisa mempromosikan NTB terutama Sumbawa dan Gunung Tambora.



KOMPAS.com - Pernahkah Anda mendengar istilah ombak kidal? Jika belum dan ingin melihat atau bahkan menaklukkannya dengan berselancar (surfing) maka kunjungilah Pantai Lakey. Saat ini memang sebagian besar yang datang ke Pantai Lakey adalah wisatawan asing seperti dari Australia, Amerika Selatan, Amerika Serikat, dan lainnya. Pantai ini berlokasi di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.


detikTravel Community -  
Berselancar di Pantai Kuta atau Pangandaran mungkin sudah biasa. Tapi diam-diam, Pantai Lakey di Dompu, NTB memiliki ombak yang menakjubkan. Inilah surga surfing tersembunyi di Indonesia.
Jika Anda salah satu pecinta olahraga surfing, pastikanlah untuk bisa menaklukkan ombak yang ada di Pantai Lakey, Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ombak di pantai ini memang terkenal tinggi dan besar. Hampir setiap turis yang datang mengatakan Pantai Lakey adalah salah satu tempat surfing terbaik di dunia.
Diintip dari situs resmi pariwisata Kabupaten Dompu, Kamis (24/5/2012), Pantai Lakey yang terletak di Kecamatan Hiu, Kabupaten Dompu, Pulau Sumbawa, NTB ini memang cukup istimewa karena memiliki ombak yang besar dan tinggi. Tidak hanya itu, pasir di pantai ini juga putih dan berkilau. Inilah yang membuat Pantai Lakey begitu istimewa.
Penasaran dengan pantai ini? Anda bisa melakukan perjalanan udara ke Bima, kemudian diteruskan dengan perjalanan darat menuju Dompu selama kurang lebih 2 jam. Cukup lama, tetapi semua itu akan terbayar begitu Anda tiba di lokasi.
Laut biru dengan hamparan pasir putih berkilau menyambut kedatangan setiap turis yang datang, lengkap dengan udara panas sekitar pantai terasa begitu mengigit kulit. Indahnya bebatuan raksasa yang ditabrak ombak besar menambah daya pikat sang pantai.
Banyak aktivitas yang dilakukan turis begitu tiba di Pantai Lakey, seperti berenang dan tentu saja surfing. Kebanyakan dari turis yang datang tertantang untuk menaklukkan 4 jenis ombak di Pantai Lakey, yaitu Nangas, Lakey Peak, Pipe dan Periscope.
Untuk Anda yang tidak ingin berbasah-basahan, bisa menikmati keindahan pantai dari atas perbukitan hijau yang mengelilinginya. Mendakilah ke atas bukit, dan Anda bisa melihat keindahan pesona Pantai Lakey dari ketinggian.

Source: Detik.com